Sesungguhnya amal usaha kamu adalah berbagai-bagai keadaannya. Jelasnya: adapun orang yang memberikan apa yang ada padanya ke jalan kebaikan dan bertaqwa (mengerjakan suruhan Allah dan meninggalkan segala laranganNya), serta ia mengakui dengan yakin akan perkara yang baik, Maka sesungguhnya Kami akan memberikannya kemudahan untuk mendapat kesenangan (syurga).
Sebaliknya: orang yang bakhil (daripada berbuat kebajikan) dan merasa cukup dengan kekayaan dan kemewahannya, serta ia mendustakan perkara yang baik, maka sesungguhnya Kami akan memberikannya kemudahan untuk mendapat kesusahan dan kesengsaraan;
Berfikir dari terjemahan Surah Al-Lail yang disedut dari blog Prof kamil... Merasakan betapa kerdilnya diri. Berapa banyak kebaikan yang dilakukan? Adakah kebaikan yang dilakukan untuk mendapat perhatian manusia atau perhatian Allah? Apakah dalam setiap kebaikan ada kata-kata berasa diri sudah cukup baik?Persoalan antara hati dan akal. Adakah saya sering mengira dalam kebaikan yang dilakukan atau mengira saya sudah cukup baik apabila sering melakukan kebaikan? Persoalan yang harus kita fikirkan...Justeru sebenarnya yang menggerakkan setiap tangan, hati, tubuh untuk melakukan kebaikan ialah Allah. Sebagai hamba kita tidak mampu menggerakkan walau sedikitpun jari-jemari tanpa izinNya. Itulah yang harus kita akui.
No comments:
Post a Comment